Subscribe:

Ads 468x60px

.

Friday, March 23, 2012

Model Pengajaran Langsung

Resume dari buku Model Pengajaran Langsung oleh Prof. Dr. Mohammad Nur, Dosen UNESA.


MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (MPL) - DIRECT INSTRUCTION MODEL (DIM)
Oleh: Suheriyanto, S.Pd. - Guru SMK Negeri 2 TarakanSurabaya, 23 Maret 2012
Sumber: Buku Model Pengajaran Langsung oleh Prof. Dr. Mohammad Nur - UNESA. 2011

MENU UTAMA
A.       Pendahuluan
B.       Guru Yang Berhasil
C.       Model Pengajaran
D.       Refleksi Pada Model Pengajaran Langsung
E.       Tinjauan Umum Model Pembelajaran Langsung
F.       Perencanaan Model Pembelajaran Langsung
G.       Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung
H.       Pengelolaan Lingkungan Pembelajaran
I.         Asesmen Dan Evaluasi
J.        Pertimbangan Penggunaan Model Di
K.       Pertanyaan

A.       PENDAHULUAN

Pandangan masyarakat terhadap profesi guru:
  1. Pada masa lalu, masyarakat lebih mengarahkan perhatiannya pada tingkah laku dan moral guru dari pada hasil kinerja mengajarnya.
  2. Pada masa sekarang, guru selain bertanggung jawab pada tingkah laku dan moral, guru juga dipandang sebagai tenaga profesional yang menguasai sejumlah besar pengetahuan meliputi materi dan metode mengajar.
Guru dengan praktik terbaik diprofesinya perlu bertanggung jawab bahwa metode mengajarnya adalah efektif.
Guru harus dapat mengintegrasikan sains atau penelitian ilmiah dengan seni mengajar dan menerapkannya dalam tugas mengajarnya. Pengalaman dan refleksi akan membantu guru menjadi praktisi ilmu mengajar.

B.       GURU YANG BERHASIL

Definisi guru yang berhasil atau guru efektif adalah:
  1. Orang yang dapat menjalin hubungan yang simpatik dengan para siswa dan menciptakan lingkungan kelas yang mengasuh dan penuh kasih sayang.
  2. Seseorang yang memiliki suatu rasa cinta terhadap belajar dan menguasai sepenuhnya bidang studi mereka.
  3. Seorang individu yang dapat memotivasi siswa-siswi untuk bekerja tidak sekedar mencapai suatu prestasi lebih namun juga menjadi anggota masyarakat yang baik.
  4. Membantu perkembangan hasil belajar akademik siswa dan membimbing siswa menuju tujuan sosial, moral, dan etika yang penting.
Sifat guru yang berhasil antara lain:
  1. Kualitas pribadinya mampu mengembangkan hubungan kemanusiaan yang tulus dengan para siswa, orangtua, dan koleganya.
  2. Menguasai dan mempunyai sikap positif terhadap ilmu pengetahuan, tentang belajar dan mengajar, materi yang akan diajar, perkembangan manusia dan cara belajarnya, serta pengajaran dan pengelolaan kelas.
  3. Menguasai sejumlah keterampilan mengajar untuk mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.
  4. Memiliki sikap dan keterampilan yang mendorong siswa untuk berfikir reflektif dan mampu memecahkan masalah.

C.       MODEL PENGAJARAN

Model pengajaran adalah suatu pendekatan pembelajaran yang meliputi tujuan, sintak, lingkungan, dan sistem pengelolaannya. Istilah lain: strategi mengajar atau prinsip pengajaran.
Dua alasan penggunaan istilah model oleh joyce, weil, dan shower:
  1. Model bermakna lebih luas dari strategi, metode atau prosedur.
Empat ciri model pengajaran:
a.        Alasan teoritis yang masuk akal.
b.        Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
c.        Perilaku guru dan siswa yang dikehendaki.
d.        Struktur kelas yang dikehendaki.
  1. Model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting
a.        Model pengajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintak, dan sifat lingkungan belajar.
b.        Sintak suatu model adalah urutan langkah-langkah yang pada umumnya diikuti oleh suatu kegiatan belajar mengajar
Arends: Tidak ada satu model pengajaran yang lebih baik dari model yang lain. Guru perlu menguasai dan menerapkan berbagai metode pengajaran, agar mencapai tujuan pembelajaran yang sangat beranekaragam.

D.       REFLEKSI PADA MODEL PENGAJARAN LANGSUNG

Apa yang kita ingat ketika guru atau orang tua menolong kita belajar tentang, sila-sila Pancasila, bersepeda, mengikat tali sepatu, ibukota negara, atau tabel perkalian?
Ada beberapa pertanyaan penting?
  1. Adakah langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan tertentu yang mereka gunakan tanpa memandang bahan yang dipelajari?
  2. Adakah hal-hal khusus yang dilakukan guru atau orang tua?
  3. Apakah ada persamaan-persamaan di antara hal-hal khusus tersebut?
  4. Adakah sesuatu hal yang menghambat belajar?
Perbedaan antara orang awam dan pakar adalah tingkat penguasaan keterampilan-keterampilan dasar.

E.       TINJAUAN UMUM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Model Pembelajaran Langsung:

  1. Dirancang untuk membelajarkan siswa tentang pengetahuan yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan langkah demi langkah.
  2. Tidak dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan berfikir tingkat tinggi.
  3. Berpusat pada guru dengan lima langkah: mempersiapkan dan memotivasi siswa, menjelaskan dan atau mendemonstrasikan, latihan terbimbing, umpan balik, dan latihan lanjutan.
  4. Memerlukan persiapan yang seksama dari guru dan lingkungan belajar yang berorientasi pada tugas.
  5. Tiga teori yang memberi rasional: toeri belajar perilaku, teori belajar sosial, dan penelitian efektivitas guru.
a.        Teori belajar perilaku (behaviorisme oleh B.F. Skinner) menyatakan bahwa manusia belajar untuk bertindak dengan cara-cara tertentu sebagai respon terhadap konsekwensi-konsekwensi positif dan negatif.
b.        Teori belajar sosial (Observational Learning oleh Bandura) menyatakan bahwa sebagian besar dari apa yang dipelajari manusia itu diperoleh melalui pengamatan pada orang lain. Belajar melalui pengamatan melibatkan tiga langkah: atensi, retensi, dan produksi.
c.        Penelitian Efektivitas Guru yaitu penelitian yang mempelajari hubungan perilaku guru dan hasil belajar siswa. Stalling : Pentingnya waktu berada dalam tugas atau time on task. Hasil penelitian yang paling penting yaitu bahwa waktu terjadwal dan penggunaan tugas-tugas spesifik berhubungn kuat dengan hasil belajar akademik, dan guru yang menggunakan strategi yang berpusat pada guru lebih berhasil dalam mendapatkan tingkat keterlibatan tinggi siswa.

F.       PERENCANAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Model Pembelajaran Langsung dirancang untuk membelajarkan siswa tentang pengetahuan prosedural untuk memperoleh keterampilan serta pengetahuan deklaratif yang terstruktur untuk memperoleh pengetahuan.
Perencanaan meliputi tiga hal yaitu:
1.        Membuat tujuan pembelajaran yaitu deskripsi tujuan guru tentang hal-hal yang akan dipelajari siswa. Tujuan harus bermakna, jelas, dan spesifik. Format Mager: tujuan perilaku terdiri dari tiga bagian:
a.        Perilaku siswa: apa yang akan dilakukan siswa atau perilaku apa yang dikehendaki dari siswa
b.        Situasi Pengetesan: kondisi siswa saat diamati
c.        Kriteria Kinerja: Tingkat standar atau kinerja siswa
2.        Melakukan analisis tugas sebagai alat untuk mendefinisikan suatu keterampilan atau pengetahuan, apakah akan diberikan secara bertahap atau keseluruhan kepada siswa.
3.        Merencanakan waktu yang cukup dan ruang belajar yang tepat.

G.       PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Model pembelajaran langsung memiliki lima fase penting, yaitu:

  1. Klarifikasi tujuan dan motivasi
a.        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa .
b.        Guru menyatakan dengan jelas apa yang akan dipelajari selama pelajaran.
c.        Pernyataan sederhana tentang apa yang diinginkan guru agar siswa dapat menguasai atau melakukan sesuatu.
  1. Presentasi atau demostrasi
a.        Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau mempresentasikan pengetahuan dengan efektif.
b.        Berlangsung dalam langkah-langkah kecil, berhenti pada akhir dari tiap langkah untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kognitif tingkat rendah.
  1. Latihan terbimbing
a.        Guru memberi latihan terbimbing untuk meningkatkan daya serap, membuat keterampilan lebih otomatis dan menunjang transfer ke situasi-situasi baru.
b.        Latihan pendek dan bermakna: latihan kecil dengan waktu pendek atau menyederhanakan keterampilan komplek, namun tidak mengubah pola keseluruhannya.
c.        Latihan blok direkomendasikan untuk belajar keterampilan baru, karena latihan panjang dapat menimbulkan kebosanan.
d.        Perhatian terhadap tahap awal latihan sangat penting karena banyak siswa secara tidak sadar menggunakan cara-cara yang salah.
  1. Memeriksa pemahaman dan umpan balik
a.        Guru memeriksa pemahaman siswa, apakah siswa telah melakukan tugas dengan benar kemudian memberikan umpan balik.
b.        Setiap langkah diberi penekanan dan guru memastikan siswa memahami tiap langkah sebelum melanjutkan materi.
c.        Umpan balik dapat secara verbal, perekaman video, pengetesan, atau komentar tertulis.
d.        Panduan umpan balik:
1)       Segera, secepat mungkin, dan spesifik
2)       Konsentraasi pada perilaku
3)       Sesuai dengan perkembangan siswa
4)       Memberikan penghargaan/umpan balik pada kinerja yang benar.
5)       Pada umpan balik negatif, tunjukan letak kesalahan dan cara melaksanakan dengan benar.
6)       Bantu siswa fokus pada proses, bukan pada hasil.
7)       Ajari siswa untuk memberi umpan balik atau menilai diri sendiri
  1. Latihan lanjutan dan transfer
a.        Latihan peningkat pembelajaran lebih: latihan yang melampaui tahap ketuntasan awal untuk menghasilkan keotomatisan baik pada situasi baru atau dibawah tekanan.
b.        Latihan terdistribusi efektif untuk memantafkan keterampilan yang telah dimiliki.
c.        Guru memberi latihan lanjutan dengan memusatkan perhatian pada transfer keterampilan dan pengetahuan tersebut ke situasi yang lebih komplek.

H.       PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN

Guru menyusun lingkungan pembelajaran secara sangat ketat dan diharapkan siswa jadi pengamat dan pendengar seksama.
Salah satu yang harus diperhatikan khusus adalah latihan mandiri. Latihan mandiri berupa pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau seatwork, memberi kesempatan siswa untuk menerapkan sendiri keterampilan-keterampilan baru yang diperolehnya. Latihan mandiri seharusnya dipandang sebagai latihan lanjutan atau memperpanjang waktu belajar dan bukan pengajaran lanjutan.
Tiga panduan umum latihan mandiri berupa pekerjaan rumah :
  1. Beri tugas yang pasti dapat dikerjakan.
  2. Beri informasi kepada orang tua tentang keterlibatannya.
  3. Beri umpan balik.
Kepedulian pengelolaan kelas tertentu meliputi pengorganisasian tatanan kelas untuk mendapat efek maksimum; mempertahankan kecepatan mengajar, aliran, dan momentum yang sesuai; mempertahankan keterlibatan dan partisipasi; serta penanganan perilaku siswa yang menyimpang secara tepat.

I.         ASESMEN DAN EVALUASI

Model pengajaran langsung paling cocok digunakan untuk mengajar keterampilan dan pengetahuan yang diajarkan langkah demi langkah.
Evaluasi seharusnya memfokuskan pada tes kinerja yang lebih mengukur perkembangan keterampilan daripada tes tertulis yang mengukur pengetahuan deklaratif.
Siswa dapat menuntaskan keterampilan yang diajarkan jika guru menggunakan prosedur evaluasi berbasis kinerja.
Tugas-tugas asesmen yang berkaitan langsung dengan model pengajaran langsung memberi tekanan pada praktik dan pada pengembangan dan penggunaan pengetahuan dasar yang sesuai dan tes kinerja yang secara akurat mengukur keterampilan sederhana dan kompleks serta memberi umpan balik kepada siswa.

J.        PERTIMBANGAN PENGGUNAAN MODEL DI

Di AS, dikelas dengan model pengajaran langsung, guru menggunakan sebagian besar waktunya di kelas. Jumlah waktu untuk menjelaskan, demonstrasi, dan resitasi meningkat dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Model pengajaran ini sangat populer.
Kritik:
  1. Penekanan pengajaran pada ceramah.
  2. Terbatas untuk mengajarkan keterampilan dasar dan informasi tingkat rendah.
  3. Dilandaskan pada teori perilaku.

K.       PERTANYAAN

  1. Bagaimana pendapat anda, apakah dikatakan sebagai guru berhasil jika ia mampu membuat seorang siswa berprestasi ditingkat sekolah hingga nasional bahkan internasional?
Halaman: 3
Jawaban:
Indikator guru yang berhasil dapat dilihat apakah ia memenuhi syarat sifat-sifat guru yang berhasil. Siswa berprestasi hanyalah sedikit pengaruh dari sifat-sifat tersebut. Tidak dapat juga dikatakan berhasil jika yang berhasil hanya satu orang saja, bagaimana dengan siswa yang lain?
  1. Saat ini masih banyak dijumpai guru yang masih gagap teknologi, padahal ia dituntut bersikap positif terhadap ilmu pengetahuan. Bagaimana cara sederhana seorang guru dapat terus menumbuhkan sikap positif tersebut?
Halaman: 5
  1. Bagaimana bila seorang guru terlalu menyimpang dari suatu sintaks model atau lingkungan belajar yang diperlukan?
Halaman: 12
Jawaban:
Guru tersebut tentu tidak lagi menggunakan variasi dari model tersebut, dan tujuan pembelajaran yang dikehendaki mungkin sekali tidak akan tercapai.
  1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah model pengajaran langsung dapat diterapkan pada sekolah SMK? Berikan alasan sederhana!
Halaman: 17
  1. Bagaimana cara-cara demostrasi suatu pelajaran yang dapat dilakukan guru di depan kelas?
                Halaman: 38
Jawaban:
Demostrasi di depan kelas dapat dilakukan oleh; guru secara langsung, siswa atas arahan guru; menggunakan media audio visual; menggunakan media bantu yang sesuai. Dalam demostrasi, baik model maupun langkah-langkahnya harus benar, sehingga siswapun mengikuti dengan benar pula.
  1. Apa yang terjadi bila klarifikasi tujuan dan motivasi tidak diberikan guru diawal pelajaran?
                Halaman: 35
  1. Berikan alasan, apakah pengajaran lebih perlu diberikan jika kemampuan sebagian atau seluruh siswa terbatas?
                Halaman: 41
Jawaban:
Pembelajaran lebih dapat dilakukan apabila siswa telah melampaui tahap ketuntasan awal. Jika sebagian siswa atau seluruh siswa belum melampaui tahapan tersebut, maka tidak dapat dilakukan proses pembelajaran lebih. Siswa yang mampu saja yang diberikan pembelajaran lebih.
  1. Bagaimana pendapat anda, tentang guru yang memberikan umpan balik negatif dengan cara memarahi, membentak , atau melabeli siswa dengan sebutan yang tidak baik! Bagimana pula dampak yang terjadi terhadap siswa tersebut?
                Halaman: 47
  1. Apakah suatu keterampilan dapat dievaluasi dengan tes tertulis?
                Halaman: 52
Jawaban:
Sebaiknya ketuntasan suatu keterampilan dievaluasi menggunakan tes kinerja. Jika guru memutuskan untuk menggunakan tes tertulis, maka harus dipastikan bahwa jawaban siswa merupakan langkah-langkah keterampilan yang diuraikan secara tertulis tersebut, terperinci.
  1. Bagaimana guru dapat memastikan hasil pekerjaan rumah siswa adalah benar-benar usaha siswa tersebut dengan dibantu orang tuanya, karena sering terjadi siswa yang terlihat banyak berlatih di sekolah dan di rumah namun tetap saja tidak memiliki kinerja yang diharapkan. Bisa jadi selama ini pekerjaan rumah tersebut selalu dikerjakan oleh orang lain!
                Halaman: 50

Sekian Dan Terima Kasih Atas Perhatian!

Download dokumen: Pdf
Komentarnya ditunggu!

3 komentar:

rella_BJ said...

thanks masss ... saya udah lama nyari bahan ini ... sangat bermanfaat ...

rella_BJ said...

saya mau tanya dimana saya bisa dapatkan buku ini .. tolong klo ada informasinya .. thanks

Suheriyanto said...

Buku ini dijual di internal UNESA, seperti di koperasi mahasiswa atau di sekitarnya, untuk membeli bisa langsung ke tempat tersebut. Atau bisa pesen kepada temen yang kebetulan kuliah di sana.